Aktivitas Sensorial Montessori

Tulisan ini saya buat untuk Tugas Akhir kuliah Montessori bab Aktivitas Sensorial di Sunshine Teacher’s Training. Saya mendapatkan nilai 88 dari nilai maksimal tugas akhir , yaitu 90. Berikut tulisan saya mengenai Aktivitas Sensorial Montessori.

Aktivitas Sensorial Montessori

  1. Pengantar

Proses belajar saya dan anak saya yang pertama dan kedua dimulai sejak mereka lahir. Saya percaya bahwa seorang anak yang baru lahir mulai belajar dari lingkungan sekitarnya melalui indranya. Begitu mereka lahir, secara alami mereka mulai mengamati. Hal ini bisa dilihat dari kemampuan bayi saya mengisap air susu, ketertarikan pada suara tertentu, misalnya suara kedua orangtuanya ketika mengajaknya bicara, suara mainannnya, dan suara lainnya. Atau contoh lain, misalnya ketertarikan bayi saya dengan warna tertentu, seperti merah, hitam dan putih yang digabungkan, dan warna lainnya. Contoh-contoh tersebut di atas merupakan contoh bayi mulai belajar melalui indranya. Banyak buku yang membahas hal ini, salah satunya adalah buku Enlightening Parenting. Di dalam buku ini dijelaskan bahwa tahap perkembangan anak di usia 0-2 tahun adalah tahap sensori. Di tahap sensori ini, anak memahami sesuatu dengan indra, anak tidak mengenal rasa takut kecuali insting pertahanan hidup, misalnya nangis saat lapar. Aktivitas sensorial adalah salah satu cara anak untuk mendapatkan pengetahuan tentang lingkungannya melalui indra. Setiap anak membutuhkan pendidikan yang membutuhkan kecintaan seumur hidup untuk belajar. Saya harus memperkenalkan kepada anak-anak saya teknik atau metode belajar yang menyenangkan dan bermanfaat agar anak-anak saya cinta belajar seumur hidupnya. Pengembangan sensori adalah salah satu cara yang akan membantu mereka membangun keterampilan yang mereka perlukan. Inilah alasan mengapa saya mengambil judul mengenai aktivitas sensorial.

“Anak-anak mulai mengalami pengalaman sensorial saat lahir. Ketika anak-anak tumbuh, mereka mengeksplorasi dan belajar dengan berinteraksi dengan lingkungan mereka melalui indra mereka.” (Maria Montessori)

2. Isi

Sensori berasal dari kata sense, yang berarti indra. “Anak adalah penjelajah sensorial” (Maria Montessori). Pembelajaran sensori adalah pembelajaran yang merangsang panca indra anak, yaitu rasa, sentuhan, penciuman, penglihatan, dan pendengaran. Melalui indra, anak belajar tentang lingkungan. Dengan menggunakan indra, anak-anak belajar untuk menjelajahi dan memahami lingkungan sekitar mereka dan dunia. Ini termasuk kegiatan yang membantu mereka mempelajari objek benda, warna benda, tekstur benda, situasi, angka, bahasa, dan hal lainnya. Pengalaman sensorial dimulai dari sejak lahir. Tujuan utama dari aktivitas sensori adalah membantu anak-anak memilih berbagai macam kesan yang mereka peroleh dari setiap indranya. Aktivitas sensori mampu mengembangkan indra anak karena anak dihadapkan pada tantangan yang meningkat dari sederhana ke hal yang kompleks atau rumit. Aktivitas sensori juga mampu menata persepsi indra anak, yaitu diawali dengan mengenalkan kualitas suatu persepsi, kemudian dilanjutkan dengan menunjukkan rentang perbedaan dalam satu kualitas tersebut sehingga akhirnya menemukan pola teratur. Aktivitas sensori juga dapat memperluas persepsi anak terhadap lingkungan dengan membangunkan pengalaman sensori yang belum pernah dilakukan. Aktivitas sensori juga mampu mengasah persepsi indra, yaitu dengan membiarkan anak untuk merasakan pengalaman dan konsentrasi pada satu kualitas tertentu secara terpisah dan jelas. Dari tersebut maka dapat dikatakan bahwa aktivitas sensori mampu membantu anak  mengembangkan, menata, memperluas, dan mengasah persepsi indra. Saya dapat memberikan contoh mengenai empat pola di atas. Pada aktivitas sensorial pink tower, anak saya dari umur 1,5 tahun senang memegang komponen pink tower. Dia merasakan kesepuluh bentuk yang sama namun dengan ukuran yang berbeda. Pada material tersebut (pink tower), anak saya awalnya tertarik dengan warnanya. Indra penglihatannya tertarik dengan warna pink. Setelah tertarik, anak saya memegang material tersebut. Awalnya anak saya tertarik dengan bagian pink tower yang kecil. Hal ini disebabkan karena sesuai dengan ukuran tangannya. Memegang dengan tangan, merasakan bentuk material dari genggaman tangan merupakan bagian dari aktivitas sensorial. Stereognostiknya bekerja. Setelah memegang, lalu material dimasukkan ke mulut. Pada bagian ini tentunya di bawah pengawasan. Namun, kejadian ini dapat saya katakana bahwa indra pengecapnya pun “penasaran”. Dari rasa “penasaran” inilah yang membuat indra pengecapnya bekerja. Lalu, di umur dua tahun, anak saya mulai menyusun pink tower secara vertikal meskipun belum bisa beraturan dan diumur 2,5 tahun bisa menyusun material ini secara vertikal dengan benar. Lalu anak saya yang pertama, di umur empat tahun dapat menyusun pink tower dengan berbagai macam pola sederhana. Umur lima sampai enam tahun mulai dapat menyusun pola pink tower dengan pola yang lebih kompleks bahkan dengan mata tertutup.

Salah Satu Pola Pink Tower

Hal lainnya juga anak saya mampu menggabungkan dua macam material aktivitas sensorial menjadi suatu pola yang dapat dipelajari, seperti menggabungkan material pink tower dengan brown stairs.

Kombinasi Pink Tower dengan Brown Stairs

Hal ini dapat dikatakan aktivitas sensorial juga melatih kemampuan logika dan kognitifnya. Aktivitas-aktivitas anak-anak saya ini menggambarkan bahwa aktivitas sensorial melatih mengembangkan (mulai dari melihat, memegang hingga menyusun), menata (memegang sehingga bisa merasakan yang paling kecil ke yang paling besar sehingga tercipta pola tatanan dari indra yang bekerja), memperluas (kemampuan menggabungkan pink tower dengan brown stairs), sehingga terciptalah kemampuan yang dapat mengasah persepsi indranya. Dari mampu hal-hal yang sederhana hingga kompleks/rumit seperti penyusunan pola rumit pink tower dapat dikatakan bahwa anak sudah tercipta kemampuan dalam mengasah indranya.

“Anak yang telah bekerja dengan alat sensorik memperoleh keterampilan yang lebih besar dalam penggunaan tangannya, serta mencapai tingkat perspektif yang lebih tinggi terhadap rangsangan dunia luar. Sejauh ini anak mampu menghargai perbedaan.” (Maria Montessori)

Bahan yang digunakan dalam aktivitas sensorial didisain khusus agar menarik untuk anak. Hal ini dapat dikatakan bahwa bahan sensorial telah disesuaikan dengan sifat alami anak, bukan sifatnya berteknologi, yaitu:

  1. Dibuat dari bahan-bahan yang disukai anak, misalnya kayu, biji-bijian, batu, dan lain-lain.
  2. Dibuat dengan proposi dimensi yang menarik serta didisain pas untuk ukuran tangan anak.
  3. Dibuat dengan jelas, lapisan warna alami, dan bentuk yang mendasar.

Setiap material untuk aktivitas sensorial terdiri dari satu perangkat objek yang akan menghasilkan satu kualitas tunggal. Berikut adalah tiga contoh material mengenai satu kualitas tunggal ini, misalnya aktivitas yang berkaitan dengan indra penglihatan.

Pink Tower

Material ini terdiri dari sepuluh kubus dari kayu dan berwarna merah jambu dalam ukuran beragam, yaitu 1 cm3 – 10 cm3 dengan rentang yang setara pada seluruh dimensi, yaitu 1 cm. Pink tower mempunyai fungsi membantu anak mengembangkan konsep perbedaan visual tiga dimensi, mengembangkan koordinasi otot halus dan gerakan, menyiapkan anak untuk belajar matematika dengan melatih kemampuan untuk membandingkan dan menyususn secara berseri dan berurutan, secara tidak langsung menyiapkan anak untuk menghadapi materi geometris, serta mengajarkan perbendaharaan matematika dasar.

Brown Stairs

Material ini berupa sepuluh prisma segiempat dari kayu dan berwarna coklat. Semua prisma memiliki Panjang yang sama, yaitu 20 cm, namun dengan ketebalan yang beragam, yaitu dari 10 cm x 10 cm sampai 1 cm x 1 cm pada setiap ujungnya, dengan rentang ketebalan yang setara. Brown stairs mempunyai fungsi membantu anak mengembangkan konsep perbedaan visual dua dimensi, meningkatkan koordinasi gerakan dan control motorik halus, menyiapkan anak untuk belajar matematika dengan melatih kemampuan untuk membandingkan dan menyusun secara berseri dan berurutan, mengajarkan perbendaharaan matematika dasar, dan secara tidak langsung menyiapkan anak menghadapi materi geometris melalui observasi pada ukuran sudut, sisi, dan volume prisma, serta secara tidak langsung menyiapkan anak menghadapi konsep angka, yaitu melalui peragaan perbedaan tinggi dan lebar di antara sepuluh prisma yang ketebalannya berbeda-beda.

Knobbed cylinders

Material ini terdiri dari empat blok dari kayu dengan sepuluh rongga silinder.

  1. Blok 1 terdiri dari 10 silinder dengan tinggi dan diameter yang berbeda dari panjang dan lebar ke pendek dan sempit.
  2. Blok 2 terdiri dari 10 silinder dengan tinggi dan diameter yang berbeda dari Panjang dan sempit ke pendek dan lebar.
  3. Blok 3 yang terdiri dari 10 silinder denngan diameter yang berbeda.
  4. Blok 4 yang terdiri dari 10 silinder dengan tinggi yang berbeda.

Adapun fungsi knobbed cylinders adalah membantu anak mengembangkan konsep perbedaan ukuran secara visual dan dimensi, meningkatkan koordinasi gerakan dan kontrol motorik halus anak, meningkatkan dasar matematika anak dengan mengamati perbedaan umum antarbalok silinder, menyiapkan anak menghadapi aktivitas menulis, yaitu dengan memegang balok silinder pada tungkainya, serta meningkatkan kemampuan dalam menyusun secara  berseri.

Pengalaman terhadap satu kualitas spesifik ini timbul karena setiap objek dalam satu perangkat memiliki ciri-ciri yang serupa. Jika kualitas ini dapat diukur, objek akan dibuat beragam secara umum, sehingga dapat terlihat adanya perbedaan tingkatan pada objek yang telah dirangkai. Sekurang-kurangnya satu aktivitas sensorial yang disediakan untuk setiap kualitas yang dapat dipersepsi oleh kemampuan indra manusia, yaitu indra penglihatan/visual (seperti persepsi terhadap ukuran, bentuk, komposisi, pola, dan warna), indra pendengaran/auditori (seperti persepsi terhadap nyaringnya suara, nada), indra penciuman (persepsi terhadap bau), indra sentuhan/taktil (seperti persepsi terhadap tekstur), indra barik (persepsi terhadap berat), indra termal (persepsi terhadap suhu), indra pengecapan (persepsi terhadap rasa), indra stereognosis (persepsi melalui taktil, otot, dan gerakan).

Dalam mempresentasikan aktivitas sensorial, directress mempresentasikan melalui langkah-langkah dengan prinsip Pelajaran Tiga Periode.

Periode 1 – Penamaan

Periode pertama diawali dengan mengidentifikasi suatu kualitas tertentu dan memberikan pengertian dengan mengenalkannya. Pada periode ini directress harus mengisolasi objek. Kalimat yang bisa diucapkan pada periode ini adalah, “Ini adalah sepeda. Dapatkah kamu mengatakan sepeda?” Directress mendorong anak untuk mengucapkan kata sepeda. Lalu, directress mengambil objek lain misalnya mobil (mainan sepeda tidak terlihat) dan berkata “Ini adalah mobil. Dapatkah kamu mengatakan mobil?” Directress mendorong anak untuk mengucakan kata mobil.

Periode 2 – Asosiasi/Pengakuan

Pada periode ini kedua mainan sepeda mobil ditempatkan di depan anak dan directress bertanya “Dapatkah kamu menunjukkan mobil?” Setelah anak menunjukkan mobil, directress kembali bertanya, “Dapatkah kamu menunjukkan sepeda”? Dia mengulangi kegiatan ini paling tidak empat kali. Directress harus meminta kepada anak untuk menunjuk ke objek yang diperkenalkan terakhir pada periode pertama, pertama di periode kedua. Setiap kali anak menunjukkan objek, directress harus mendorong anak utnuk menyebut objek.

Periode 3 – Pengingat

Directress meminta anak untuk menyebut nama objek yang ada di depannya, menaruh objek satu per satu dan bertanya, “Apa ini?” Directress harus memita anak untuk menyebutkan onjek yang dikenalkan terakhir di periode kedua, dan pertama di periode ketiga.

Otak bayi yang baru lahir memiliki seratus miliar neuron. Ketika neuron ini tumbuh, sinapsis atau koneksi antar sel otak meningkat. Namun, sinapsis juga dapat berkurang karena otak menghilangkan tautan yang jarang atau tidak pernah digunakan. Pembelajaran sensorik membangun koneksi saraf di jalur otak dengan mempromosikan kegiatan yang merangsang indera mereka. Hal ini akan meningkatkan kemampuan anak untuk menyelesaikan tugas yang lebih rumit ke depannya. Beberapa manfaat dari aktivitas sensorial adalah:

  • Meningkatkan daya ingat. Aktivitas sensorial dapat meningkatkan kemampuan anak untuk mempertahankan pelajaran dengan belajar dari pengalaman. Memori motoric anak akan ditingkatkan dengan latihan.
  • Membangun pemikiran kritis dan pemecahan masalah. Aktivitas sensorial mengenalkan anak pada berbagai aktivitas menyenangkan yang akan membuat anak bertanya-tanya. Kegiatan ini dirancang untuk membangkitkan kemampuan pemecahan masalah mereka.
  • Menenangkan anak. Aktivitas sensorial adalah cara menyenangkan yang membantu mengendalikan kegelisahan anak dengan meringankan ketidaknyamanan mereka karena aktivitas ini mengenalkan mereka pada pembelajaran baru tanpa terlalu merangsang mereka.
  • Memperkuat perkembangan anak-anak. Aktivitas sensorial memaparkan anak berulang kali pada aktivitas dan pengalaman yang meperkuat perkembangan otak anak.
  • Mendukung keterampilan sosial. Aktivitas sensorial memungkinkan anak menikmati kerjasama dengan oranglain dan membangun interaksi sosial yang kuat. Hal ini memberi mereka rasa memiliki, mengembangkan empati, dan melengkapi anak dengan keterampilan komunikasi yang lebih baik. Interaksi verbal dan non-verbal mereka akan memberi anak fondasi yang sangat baik untuk menjadi orang yang lebih baik seiring bertambahnya usia.

Di era digital ini, semakin banyak anak yang terpapar pada gadget yang tidak memiliki penggunaan esensial dari semua indera. Tanggung jawab pendidik (khususnya orangtua) untuk bertindak memberi mereka fondasi yang kuat. Sangat penting untuk menanamkan keterlibatan fisik dan mental dalam Pendidikan anak. Aktivitas sensorial adalah jenis aktivitas yang akan disukai anak-anak dan sangat bermanfaat bagi anak.

Anda tidak ada, Anda tidak bisa berharap untuk tumbuh. Itu adalah langkah luar biasa yang dilakukan anak, langkah yang berubah dari tidak ada menjadi sesuatu.” (Maria Montessori).

3. Kesimpulan

Semakin cepat pendidik belajar aktivitas sensorial montessori, semakin baik anak-anak akan memetik manfaatnya. Saya sudah merasakan sendiri manfaat dari aktivitas sensorial ini. Anak saya percaya diri, nyaman dengan aktivitasnya, dapat bekerjasama serta dapat memecahkan masalahnya sendiri apabila dihadapkan pada suatu challenge/masalah.

4. Daftar Pustaka

Slide bahan kuliah https://online.sunshineteacherstraining.com

Fitriani, Okina. 2017. Enlightening Parenting. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Gettman, David. 2016. Metode Pengajaran Montessori Tingkat Dasar. Aktivitas Belajar untuk Anak Balita. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Membuka dan Menutup Alas Kerja

Assalamu’alaykum,

Kalau teman-teman pernah liat sekolah montessori atau memang praktisi montessori di rumah, teman-teman pasti tidak asing lagi mendengar alas kerja. Alas kerja montessori bisa berupa kain, tikar, nampan dan hal lain yang bisa dipakai sebagai alas. Tujuan dari alas kerja adalah untuk mendefinisikan ruang kerja siswa dan untuk memperkuat prinsip Montessori tentang “kebebasan dalam batasan”. Ada unsur penghormatan dengan memiliki ruang kerja yang didefinisikan dan itu adalah sesuatu yang siswa sangat serius perhatikan. Para siswa prasekolah Montessori diperlihatkan cara berjalan di sekitar tikar, bagaimana menempatkan pekerjaan mereka di atas tikar dan bagaimana saling menghormati ruang kerja pribadi satu sama lain. Mereka juga belajar bahwa tidak pernah boleh mengganggu pekerjaan teman sekelas atau bergabung dengan pekerjaan teman sekelas kecuali izin diberikan oleh siswa itu.

Alas kerja harus mudah di akses. Alas kerja plastik digunakan untuk kegiatan yang menggunakan air. Alas kerja yang tidak menggunakan air bisa dipakai dari bahan apa saja. Berikut adalah ground rules Menggunakan Alas Kerja:

Alat: alas kerja

Tujuan: tujuan langsung adalah mengajarkan kepada anak cara membuka dan menutup alas kerja. Tujuan tidak langsung adalah meningkatkan koordinasi mata dan tangan, perhatian terhadap lingkungan, dan persiapan untuk belajar menulis.

Kontrol kesalahan: melihat dan merasakan bahwa tepi yang digulung tidak seimbang, lipatan alas kerja yang digulung longgar, alas kerja tidak tergulung dengan rapih.

Usia: 2,5 tahun ke atas

Presentasi:

  1. Directress mengajak anak-anak untuk duduk membentuk lingkaran, lalu menjelaskan dan menunjukkan bagaimana cara membuka dan menutup alas kerja.
  2. Directress menunjukkan cara membawa alas kerja: alas kerja dibawa sejajar dan dekat dengan tubuh. Kemudian duduj dengan kaki disilangkan atau berlutut, buka gulungan alas kerja dengan jari tangan kanan secara perlahan.
  3. Untuk menggulung, gunakan jari-jari tangan kanan untuk membuat lipatan sekitar 2 inci, posisi jari tangan kanan di tengah lipatan, kemudian gunakan tangan kiri untuk menggulung seluruh sisi karpet, lalu jari-jari tangan kiri menekan tengah lipatan, gunakan jari tangan kanan untuk memastikan alas telah terlipat dengan rapih.
  4. Ulangi gerakan tersebut sampai seluruh karpet tergulung, setelah selesai tepuk kedua ujung untuk memastikan karpet telah tergulung.
  5. Bawa karpet dengan kedua tangan dan menaruhnya kembali ke dalam keranjang.
  6. Directress mengajak anak untuk mencoba

Berikut adalah video saya dengan anak saya yang berumur 2 tahun dan 6 tahun dalam Membuka dan Menutup alas kerja.

Cara Membuka dan Menutup Alas Kerja
Membuka dan Menutup Alas Kerja

Cara Berjalan Di Dalam Kelas

Cara Berjalan Di Atas Garis -Montessori

Assalamu’alaykum,

Video di atas adalah video saya dan anak-anak saya sedang melakukan aktivitas Cara berjalan Di Atas Garis. Cara Berjalan Di Atas Garis termasuk aktivitas belajar di kurikulum Montessori Exercise of Life Skills atau yang dikenal dengan Practical Life Skills. Berikut ketentuannya:

Alat: tidak diperlukan

Tujuan: tujuan langsung adalah mengajarkan kepada anak cara berjalan di dalam ruang kelas. Tujuan tidak langsung adalah mengembangkan kontrol diri anak, koordinasi tubub, mengajarkan sikap tenang dan keteraturan.

Kontrol kesalahan: arahan directress

Usia: mulai dari 2 tahun

Presentasi:

  • Directress mengajak anak-anak untuk belajar tentang cara berjalan di dalam kelas
  • Directress menjelaskan pentingnya berjalan pelan, tenang, dan teratur sehingga tidak mengganggu teman yang lain di kelas.
  • Directress juga menjelaskan bahwa di dalam kelas tidak dibolehkan berlari.
  • Directress berjalan di dalam ruangan dari sudut yang satu ke sudut ruangan yang lain. dengan sikap tubuh yang baik dan gerakan yang anggun.
  • Directress mengajak anak untuk mencoba.

Variasi:

  1. Berjalan mengelilingi karpet
  2. Mengatakan ‘permisi’ ketika lewat didepan orang lain.

Sekian tulisan dari saya, semoga bermanfaat. Wassalamu’alaykum.

EPL (Exercise of Practical Life)

Assalamu’alaykum,

Saya sedang ambil kuliah lagi, tapi kali ini saya ambil jurusan Montessori. Tujuan saya ambil kuliah ini, karena saya dari tahun 2013 (semenjak anak pertama saya lahir), senang dengan ilmu ini dan saya praktekkan ke anak peryama saya. Ternyata hasilnya luar biasa banget. Anak peryama saya senang banget berkegiatan montessori, saya dan anak pertama saya jadi suka berkegiatan di rumah, dan yang paling penting anak saya tidak begitu senang dengan hp. Sampai sekarang umurnya 6 tahun, anak saya lebih senang berkegiatan di kehidupan nyata. Kurikulum Montessori ala-ala saya yang saya rasakan telah memberikan dampak positif untuk saya dan anak saya, suami saya juga senang ikut berkegiatan meski jarang karena kesibukannya bekerja, maka saya memutuskan untuk ikut kuliahnya agar tau lebih dalam lagi tentang Montessori.

Setelah saya mengambil kuliah Montessori, ternyata langkah-langkah dalam Montessori itu harus sistematis untuk mendapatkan hasil yang optimal. Yang saya praktekkan pada anak pertama saya tidak sistematis, karena keterbatasan informasi/ilmu dan keterbatasan alat. Untuk anak saya yang kedua, saya usahakan agar sistematis, mengikuti kurikulum kuliah saya saja.

Saya ceritakan dulu ya mengenai gambaran umum Montessori. Montessori diambil dari nama penemunya, yaitu Dr. Maria Montessori. Beliau adalah salah satu pendidik yang menekankan perlunya pendidikan awal. Metode Montessori dikembangkan pada awak 1900-an secara ilmiah untuk mempelajari sifat sejati anak. Dia mengamati bahwa anak-anak memiliki kemauan untuk belajar dengan memberikan mereka kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan terarah dengan bimbingan orang dewasa yang terlatih. Di kelas Montessori, anak-anak diizinkan untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri, sesuai dengan kapasitas mereka sendiri, anak-anak menunjukkan kualitas mereka seperti spontan diri, disiplin, cinta ketertiban, dan kegiatan intelektual. Lingkungan inu memungkinkan anak-anak bertanggung jawab atas pendidikan mereka sendiri, memberi mereka kesempatan untuk menjadi manusia yang mandiri.

Ide dasar dalam pendekatan pendidikan Montessori adalah semua anak telah memiliki potensi alami. Kalau di agama islam kita kenal dengan fitrah. Dr. Montessori mengatakan bahwa tujuan dari pendidikan dini harus menumbuhkan keinginan alami anak-anak untuk belajar. Tujuan ini dicapau dengan memungkinkan setiap anak untuk mengalami kegembiraan belajar daripada dipaksa.

Salah satu bidang kegiatan yang dikembangkan Dr. Montessori adalah kegiatan keterampilan hidup praktis (EPL). Melalui latihan EPL ini, memungkinkan anak percaya diri dan kompeten dalam kegiatan sehari-hari, kegiatan dirancang sehingga memungkinkan anak mendapatkan pengalaman kehidupan nyata. Anak puas dengan alat yang sesuai dengan mereka.

Benda-benda yang digunakan untuk kegiatan keterampilan kehidupan praktis tidak memiliki tujuan ilmiah. Objek yang digunakan sesuai dengan kehidupan anak sehari-haru, tetapi dibuat sesuai ukuran anak. Maria Montessori -Discovery of the child

Kegiatan ini dipilih secara pribadi oleh anak. Terlepas dari tujuan langsung dari kegiatab sehari-hari, tujuan tidak langsungnya adalah:

  1. Untuk menyempurnakan keterampilan motorik halus anak
  2. Mendorong kemandirian anak
  3. Mengembangkan konsentrasi untuk membangun siklus kegiatan dan keteraturan.

Kegiatan EPL ini menanamkan dalam diri anak-anak perawatan untuk diri mereka sendiri, orang lain, dan lingkungan. Latihan-latihan ini adalah fondasi dimana mampu melakukan pekerjaan.

Anak bekerja untuk menikmati proses, orang dewasa untuk mencapai hasil akhir”. Dr. Maria Montessori

Montessori Practical Life Exercise dipandang sebagai landasan Metode Montessori. Latihan ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk melakukan pekerjaan yang memiliki tujuan dan membantu mereka dalam perkembangan, baik fisik, kognitif, sosial, dan emosional. EPL dirancang untuk mengajarkan anak-anak keterampilan hidup.

Prinsip Alat Montessori Practical Life

  1. Masing-masing alat harus memiliki tujuan yang pasti dan bermakna bagi anak.
  2. Kesulitan atau kesalahan yang akan ditemui dan dipahami anak, harus terisolasi dalam satu material tersebut. Contoh: aktivitas menyendok hanyalah untuk keterampilan menyendok, bukan untuk mempelajari warna.
  3. Material berkembang dari sederhana ke kompleks dalam hal desain dan penggunaan.
  4. Alat-alat tersebut dirancang untuk mempersiapkan anak secara tidak langsung untuk pembelajaran yang berikutnya.
  5. Material dimulai sebagai penyajian yang konkret secara bertahap bergerak menuju representasi yang lebih abstrak.
  6. Material montessori didisain untuk mengedukasi diri sendiri dan kontrol kesalahan terletak pada material yang bersangkutan, bukan dari koreksi guru. Kontrol kesalahan memandu anak dalam menggunakan material dan mengizinkannya untuk mengenali kesalahan yang telah ia buat.

Selain hal di atas, berikut hal lain yang harus dipertimbangkan ketika mempersiapkan alat:

  1. Alat disimpan bersama-sama dalam keranjang kecil/pada sebuah nampan. Alat tersebut harus dikelompokkan dan disimpan bersama-sama sesuai dengan tingkat perkembangannya dan anak harus mengambil dan menaruh kembali ke tempat asalnya.
  2. Alat mudah dijangkau anak.
  3. Harus mempunyai ukuran, berat yang tepat, bersih, dan utuh.
  4. Harus menyajikan banyak kualitas yang berbeda seperti berat, tekstur, warna, bentuk, ukuran, dan sebagainya.
  5. Harus identuk dengan perkecualian dari kualitas yang dimiliki masing-masing. Harus menarik warna, kecerahan, dan proporsi.
  6. Harus terbatas dalam kuantitas.
  7. Selalu tersedia untuk anak pada saat ia ingin menggunakan karena merupakan sarana baginya untuk menjadi ternormalisasi.

Empat Kategori Kegiatab Keterampilan Hidup (EPL):

Perawatan Lingkungan: latihan utama dalam perawatan lingkungan adalah menuang, memindahkan, membersihkan, dan mengelap. Menuang adalah kegiatan yang unun di sekolah Montessori. Anak-anak akan belajar untuk menuang biji-bijian dari satu teko ke teko yang lain dan kemudia ke yang lebih kompleks seperti latihan menuang dari satu teko ke dua gelas atau lebih. Latihan sederhana ini secara tidak langsung mempersiapkan anak untuk konsep-konsep matematika seperti volume dan kapasitas.

Perkembangan Keterampilan Motorik: latihan seperti membuka dan menutup botol, kotak, gembok, memotong dengan gunting, mur dan baut, dll dirancang untuk membantu anak memperbaiki keterampilan motorik halus, koordinasi mata dan tangan.

Perawatan diri: perawatan diri meliputi legiatan yang berkaitan dengan kebersihan pribadi seperti mencuci dan mengeringkan tangan, menyikat gigi, menyisir rambut, membersihkan dan memotong kuku, mengelap hidung, berpakaian dan membuka baju. Fokus utama dalam latihan ini adalah untuk menumbuhkan kemandirian.

Tata Krama dan Sopan Santun: Maria montessori menganggap kegiatan tata krama dan sopan santun ini sebagai latihan paling penting dalam kegiatan EPL. Anak-anak harus diajarkan bagaimana cara menyapa, berjabat tangan, meminta sesuatu mengatakan toling, meminta maaf dan memaafkan diri sendiri.

Sekarang kita akan melihat latihan-latihan EPL ini. Di tulisan selanjutnya adalah kegiatan-kegiatan EPL saya bersama anak saya yang berumur 6 tahun dan 2 tahun.

Terima kasih sudah membaca, wassalamu’alaykum.

Rafting dan Arung Jeram di Sungai Ayung Bali

Ada banyak aktivitas seru buat keluarga di alam terbuka. Contohnya arung jeram atau mengarungi derasnya arus sungai dengan perahu karet bersama keluarga akan menjadi pengalaman yang enggak terlupakan. Ini ke-4 kalinya sy mencoba arung jeram. Kedua kalinya sy mencoba arung jeram di Bali. Selainnya di Jawa Barat. Sebelumnya di Sungai Telaga Waja Karang Asem bersama Mama, Papa, dan adik-adik, sekarang di Sungai Ayung bersama suami dan anak-anak. Yuk, lihat keistimewaan salah satu tempatnya.

Berlokasi di Ubud

Sungai Ayung menjadi sungai terlebar dan terpanjang di Bali. Berlokasi di Kedewatan, Ubud. Sungai ini terbentang sepanjang 75 km dari area utara gunung hingga turun ke selat Badung di Sanur. Menurut Skala Kesulitan Sungai Internasional ada enam tingkat kesulitan untuk arung jeram. Tingkat I dan II di Sungai Ayung saat musim kemarau, artinya air cukup deras, berbatu, ada sedikit turunan, namun masih terbilang aman. Kemampuan mendayung yang terhitung pemula cocok buat bermain di musim kemarau. Berbeda saat musim hujan, Sungai Ayung masuk ke tingkat IV dimana arus akan membesar dan membutuhkan kemampuan mendayung yang lebih andal. Panjang jalur arung jeram di Sungai Ayung sekitar 10 km dan membutuhkan waktu kurang lebih 1,5-2 jam buat mengarunginya.

Cocok Untuk Semua Usia

Arus air Sungai Ayung yang enggak begitu ekstrem dan cocok buat anak-anak hingga dewasa. Namun perlu diingat setiap penyedia jasa arung jeram punya peraturan batas usia yang berbeda. Perhatikan juga titik awal dan akhir arung jeram agar bisa mengira-ngira jarak tempuh perjalanan. Penting untuk tahu keadaan fisik peserta sebelum melakukan rentetan aktivitas di Sungai Ayung. Rekreasi SeruUntuk mencapai sungai ini dan selesainya, akan ada tracking sekitar 15-20 menit menapaki 300-an anak tangga. Wisatawan jg akan mendapatkan panduan sebelum mulai, seperti dayung depan, dayung belakang, boom boom, ranting, Pemandu wisata bakal memberikan perangkat keamanan, pelatihan gerakan atau manuver dasar, dan satu pemandu berpengalaman di perahu. Pengalaman seru mengikuti naik-turunnya arus sungai dan bertemu dengan peserta lain bakal jadi cerita yang enggak terlupakan!

Pemandangan yang Indah

Lingkungan sekitar sungai sudah pasti akan buat Sobat pesona kagum melihat air jernih yang mengalir melewati hutan hujan, sawah, dan air terjun. Semua elemen pemandangan tadi dibalut dengan udara yang sejuk, pasti bikin Sobat Pesona ingin kembali lagi. Arung jeram yang cukup memakan tenaga enggak akan terasa karena ditemani keindahan alam sekitar.

Spot Foto yang Bagus

Jika arus lagi enggak begitu deras, di tengah arung jeram nanti pemandu akan berhenti sejenak di tempat yang bagus untuk mengambil foto. Waktu terbaik buat Sobat Pesona mengabadikan momen di Sungai Ayung yaitu saat pagi hari. Pencahayaan yang bagus dan tidak terlalu terik akan menghasilkan foto yang instagenic.

Di Sungai Ayung ini, saya memakai penyedia jasa arung jeram, yaitu Ayung Dewata Rafting yang saya hubungi lewat whatsapp. Harga yang mereka berikan adalah 270 ribu per orang. Dengan harga tersebut, saya mendapatkan peralatan safety rafting seperti helm, jaket pelampung, dan alat dayung; pemandu wisata yang berpengalaman, perahu karet yang muat maksimal 6 orang, handuk, loker yang muat tas besar, minum aqua gelas yang diberikan setelah menaiki 200-an anak tangga, dan makan siang. Kami sekeluarga hanya memakan buah karena takut tidak halal karena belum ada sertifikat halal. Tidak ada menu babi, namun mereka tidak bisa memastikan apakah ayam dipotong dengan cara halal. Sebelumnya yang di karangasem, mama sy memakai jasa hotel. Pengalaman dengan Ayung Dewata Rafting adalah lebih murah (mungkin karena tidak melalui hotel). Pemandu wisatanya sama-sama ramah.

Berikut video keseruan Rafting Arung Jeram di Sungai Ayung.

Aliyana Hotel di Temanggung

Lebaran ke-3 kemarin. Saya dan keluarga jalan ke Temanggung karena suami mau bertemu dengan teman-temannya yang ada di Temanggung. Saya dan keluarga baru pertama kali ini ke Temanggung. Saya dan keluarga suka dengan suasana Temanggung yang lebih bersih daripada daerah domisili kami. Beda aja rasanya. Sesampainya di Temanggung, kami memilih untuk tinggal di Hotel Aliyana. Hotelnya nyaman, makanannya enak. Anak-anak saya juga sangat menikmati hotel tersebut. Kolam renangnya juga besar. Ada tempat spa, gym dan penyewaan sepeda. Teman-teman yang mau berlibur dan bermalam di Temanggung, hotel ini bisa jadi pilihannya. Untuk gambar bagaimana hotelnya, bisa lihat di bawah ini ya. Selamat berlibur dengan nyaman.

Rhadana Hotel Halal Bali

Saya kalau mau ke Bali, sibuk browsing makanan dan minuman halal dan tempat yang nyaman untuk bermalam.

Hotel Rhadana ini menjadi pilihan tepat untuk teman-teman muslim. Tidak perlu cari-cari lagi makanan halal. Di hotel ini sudah tersertifikasi Halal dan mendapatkan World Halal Tourism. Manteb kan. Tidak hanya makanannya yang halal, minumannya pun juga halal. Makanannya enak. Harganya pun pas di kantong. Dekat dengan banyak pusat perbelanjaan, wisata dan apotek. Di hotel ini pun ada adzan subuh, walaupun cuma 2x kalimat Allahu Akbar aja. Seperti apa kamar dan hotelnya, bisa dilihat di foto-foto saya di bawah ini ya. Selamat berlibur dengan nyaman.

Insight Surat Al Muzzammil Ayat 7 – 8

*NGAFAL NGEFEEL* #Surah Al Muzzammil*Insights Ayat 7-8

Emang kalo siang hari, Rasul ﷺ sesibuk apa sih?إِنَّ لَكَ فِي النَّهَارِ_Sesungguhnya engkau pada siang hari_ سَبْحًا طَوِيلًا_sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang_Naaah menarik! ada dua pendapat tentang kata سَبْحًا طَوِيلًا. Pendapat pertama: kata سَبْحًا berasal dari kata _sabaha_ yang artinya berenang atau berjalan. _As we know,_ kalo lagi renang, kita perlu terus-terusan bergerak kan biar tetep ngambang? So سَبْحًا طَوِيلًا secara metafor diartikan kegiatan yang teruuusss meneruuus dan gak berhenti-berhenti. _A looonnnnggg day full of relentless activities._Nah tapi ada juga nih pendapat klasik yang bilang, bahwa _sabaha_ di sini tuh bukan berenang atau berjalan, melainkan *bertasbih.* Karena kalo poin yang mau disampein itu “siang itu sibuk bangeet / punya kerjaan yang banyak” maka ayatnya bisa aja:إِنَّ لَكَ فِي النَّهَارِ شَغلاً كَثِرًا atau kata lainnya. Intinya, alih-alih _thowiila,_ lebih cocok _kabiiron atau katsiiron. Sabhan thowiila_ ga biasanya dipake buat nunjukin sibuk.

So kenapa butuh sholat malem, karena *siang harinya Rasulullah ﷺ udah sibuuk banget bertasbih pada Allah.* 🥺 Kita kan tau ya Nabi ﷺ tuh di siang hari; sambil jalan, duduk, makan, kerja dan rutinitas lainnya, senantiasa mengingat Allah. Makanya doa-doa beliau sebelum mulai setiap rutinitas hidup, baik yang kecil atau besar, sampe juga kaaan ke kita?

Kalo seseorang rajin ngikutin doa-doa ini, dia otomatis bakal inget Allah di setiap langkahnya dan in syaa Allah usaha yang keliatannya bersifat duniawi, jadi bernilai ibadah. 😍OHYA DISCLAIMER‼️Dzikir di sini bukan berarti asbun yaa (asal bunyi) 😒 atau asal cuap-cuap biar mulut ga nganggur. 😓 Karena sebagaimana Al-Quran dengan _tartiil,_ dzikir juga sebaiknya dibarengi dengan perenungan (3: 191)وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ _Dan sebutlah nama Tuhanmu,_وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا_dan beribadahlah kepada-Nya *dengan sepenuh hati*_atau, “beribadahlah dengan penuh ketekunan”. Tekun berarti bertahap, terus-menerus, konsisten dan pantang nyeraaah. Nah frasa terakhir ini juga ga kalah menarik! 🤩Kata _tabattal_ dan _tabtiilan_ sebenernya berasal dari 2 _asal sharaf_ yang berbeda. Tapi dua-duanya malah digabungin dalam 1 kalimat gini. Hmm kok ga lazim ya.. 🤔 Seakan… ada makna khusus yang pengen disampein..Karena, kalo ngikutin keseragaman pola, bentuk yang seharusnya tuh:1️⃣ _Wa *tabattal* ilayhi *tabattulan.*_ ➡️ sama-sama kata kerja tidak berobjek (fi’l lazim)atau 2️⃣ _Wa *battil* ilaihi *tabtiilan.*_ ➡️ sama-sama kata kerja berobjek (fi’l muta’addiy)Kalo belum paham bedanya kata kerja berobjek dan tidak, misal begini:Saya tidur 👉🏼 siapa yang ngerasain efek dari tidur? “saya”. Saya mengajar murid 👉🏼 siapa yang ngerasain efek dari mengajar? “murid”. Jadi kata kerja tidak berobjek itu *ngefek ke diri sendiri,* sedangkan yang berobjek itu *ngasih efek ke orang lain.*Kata _tabattal_ = berefek pada diri sendiri. Kata _tabtiilaa_ = ngasih efek pada orang lain. Harusnya kan… ketika kita menyendiri, memilih fokus, dan beribadah kepada Allah di keheningan malam, yang harusnya dapet efek ya kita sendiri….Tapi menariknya, Allah ga bilang gitu. ☺️ Di ayat ini Allah pasangkan dengan kata _tabtiila,_ yang berarti bukan cuma kita, *tapi orang lain juga dapet efeknya.* 🥺 Jadi ada bagian buat kita dan ada bagian buat orang lain.Dengan kata lain, arti yang dekat untuk ayat 8 adalah “Beribadahlah dengan penuh ketekunan, karena nanti itu bakal menarik dan menginspirasi orang lain buat ikut beribadah“. 🥺 Maa syaa Allah..Di sini, Allah mau ngingetin bahwa ketulusan tuh punya dampak. 🥺 _Impact yourself then impact others!!_ Karena apa yang keluar dari hati, akan masuk ke hati. _Da’wa has to come from your heart._ Orang-orang gakkan cuma denger kata-katamu, tapi mereka juga bisa nge-sense ketulusanmu. Sifat asli dari apa yang kamu ucapin. Dan kerennya, Rasulullah ﷺ bukan cuma ngajarin kebenaran, tapi emang punya ”aura” itu.Hati manusia itu unik. Dia bisa ngenalin mana yang dari hati dan mana yang engga. Nih ya, pernah ga sih kita denger seseorang, terus kita berbisik dalem hati, “Halahh Itu mah cuma omongan doang! Aslinya mah gue tau banget dia kayak gimana.” 😒. So dakwah bukan sekedar ceramah, atau ajakan, atau pengetahuan. Dakwah adalah seseorang yang ngerasain sesuatu sampe ke lubuk hatinya, dan keyakinannya itu muncul dalam bentuk ketulusan, yang akhirnya dia bagiin ke orang lain. Kamu engeh ga? Dengan kayak gini, Rasul ﷺ kayak punya dua percakapan. Percakapan ke Allah dan percakapan ke orang-orang. Percakapan ke Allah tuh indaaaah banget. Daleeeeem banget. Tapi percakapan ke orang-orang, seringnya dapet kepahitan dan kekecewaan karena dihina, dicaci maki, di-bully, dll. Seakan Allah pengen ngajarin, “Kalo kamu punya percakapan yang kuat dengan-Ku di malam hari, hatimu akan cukup kuat ngadepin percakapan yang nyakitin di siang hari! Kamu inget? Saat itu, Musa bercakap dulu dengan-Ku di Lembah Thuwa, baru dia bercakap dengan Firaun dengan segala ke-horor-annya”Di sini kita belajar, bahwa ternyata bangun malam itu bensinnya hati yang kuat. 💪🏼 Pantes aja hati kita sering ringkih, 🤧 karena malamnya kaki kita ga menancap tegak ke bumi. 😔 Dan sejatinya, ngomong sama Allah itu lebih gampang daripada sama manusia. Karena kalo ke manusia, kita baru ngomong dikit aja, kadang mereka bisa langsung nge-judge, nethink, berprasangka, ngata-ngatain, musuhin, dll. Tapi ngomong ke Allah ga gitu. Setransparan apapun, sebuka-bukaan apapun kita pas curhat, *Allah terima kita secara utuh.* 🥺 Ngomong sama manusia tuh susah, apalagi kalo kita bawa-bawa agama. Banyak _defense-nya._ 🤧 Utamanya lagi kalo ngomongnya ke yang punya _power, networking_ bagus, posisi dan pendapatan yang tinggi, lebih berumur, mereka lebih ngerasa _superior:_ “Hah? lu pikir lu siapa ngajar-ngajarin gue?”💔Apalagi klo kita tau, dia udah hina kita, keluarga kita, banyak alesannya, duuuuh ini tuh apa yang dirasain Rasul ﷺ banget!!!!! Kalo kita jadi Rasul ﷺ, mungkin udah depresi bawaannya pengen pergi aja ninggalin.. karena tanggung jawab ini *banyak gaenaknya dan malesin.*Kalo ada orang jahat dan suka berbicara kasar, okelah pas dikata-katain, dia gakkan tersinggung: “Hah? Udah? Itu doang yang lu punya?” Terus dia bakal bales ngata-ngatain kita yang lebih buruk lagi. 😥😣Tapi….. kalo ada orang yang baik, orang yang hatinya lembut, sensitif, dikata-katain jahat, itu bisa nanceeeppp banget di hati.. Bahkan ga tanggung-tanggung, bikin _overthinking_ dan ngerusak _mood_ sepanjang hari di sekolah/kantor. Ngena banget. Orang baik tuh punya sensitivitas yang tajam.Dan bayangin, siapa yang lebih baik, lebih murni dan lebih lembut hatinya dari hati Rasulullah ﷺ? Sesakit apa harusnya Rasul ngadepin semua kelakuan dan mulut kaumnya?💔💔💔Balik lagi ke ayat: وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ , mungkin kita sempet kepikiran, kenapa sih harus mengingat dan menyebut-nyebut nama Allah? Kita temukan jawaban di ayat berikutnya!____ngafalngefeel.com

Insight Surat Al Muzzammil Ayat – 6

Kenapa sih harus ngambil kekuatan di qiyaam? إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ Sungguh, bangun malam itu هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا lebih kuat (mengisi jiwa) وَأَقْوَمُ قِيلًا dan (bacaan pada waktu itu) lebih berkesan. Dengan kata lain, abis tidur terus bangun tuh *lebih ngefek ke hati.* 💓 Lebih tenang, lebih gampang khusyuk karena hati kita kosong dari kesibukan dunia. Sebenernya sih Al Qur’an bisa dibaca kapan aja yaa. Cuma akan lebih bagus kalo malem, dan lebih bagus lagi kalo di dalam sholat. Punya dampak yang lebih kuat ke hati dan mempertajam perkataan. Malam hari itu waktu yang private dan mewah buat me time. Me time dengan Allah. Di waktu ini, ga ada gangguan/distraksi karena gak banyak notif sosmed masuk. Kita pun jadi lebih mudah menghayati Al Quran. Karena dunia sedang tertidur, ibadah di waktu ini pun *bikin kita lebih jauh dari sifat riya’. Di sini, kita semua diingetin buat gak terlena sama waktu. Manfaatin *bahkan waktu malam sebaik-baiknya..* Kita semua harus reset mindset bahwa sholat itu bukanlah sebuah beban. Bukan sekedar gerakan yang bikin capek. Bukan sebuah pekerjaan. Melainkan sebuah *nikmat dari Allah.* Sebuah anugerah yang besar. Sepertiga malam ini waktu yang ideal banget buat caper ke langit dengan berdoa. Ini waktu terbaik buat mohon pertolongan dari Allah yang ga semua orang bisa dapetin kesempatan atau direzekikan akses ini. Kalo selama ini kita mikir tidur udah lebih dari cukup, percayalah.. tidur hanyalah kebutuhan tubuh kita. Bukan kebutuhan hati kita. *Kalo tubuh kita cape seharian, hati kita pun ngerasain cape yang sama.* Dan hati gakkan beristirahat dengan tidur. Melainkan dengan sholat. Cara rehatnya hati. Makanya abis sholat, kita dianjurkan berdoa: Allahumma antas salaam wa minka salam wa’ilaika ya’udus salaam. Karena sholat is meant *to be the source of peace..* 🥹 Harusnya abis sholat kita tenang karena abis curhat sama Dzat yang ngasih ketenangan. Dan kita tutup sholatnya dengan doa minta dihidupkan dengan kedamaian. Salaam yang muaranya di daarussalaam, yaitu surga. Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda, “Rabb kita turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata: ‘Siapa yang berdoa pada-Ku, aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Kuampuni’.”(HR. Bukhari no. 6321 dan Muslim no. 758). Di sini kita jadi belajar, bahwa makin berat amanah, makin perlu qiyaam! Kalo sholat malem dan baca Al-Quran dalam sholat aja males, maka susah juga ayat itu sampe ke hati-hati manusia sebagaimana seharusnya.🤧

Emang kalo siang hari, Rasul ﷺ sesibuk apa sih?

Berlanjut!

Insight Surat Al Muzzammil Ayat 5

إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا

“Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat.”

Ohya selain qiyaam ini buat penguatan hati, Allah memberitahu tahu bahwa ada sesuatu yang BERAT yang akan turun pada Rasul ﷺ!! Apa itu?إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ. Sesungguhnya Kami akan menurukan kepadamu قَوْلًا ثَقِيلًا perkataan yang berat (Al-Qur’an). Kata ثَقِيلًا berasal dari huruf ث-ق-ل yang artinya beban, bobot, berat. Ada ulama yang mengartikan qawlan tsaqiila secara harfiah, yaitu Al-Quran ini literally berat. Saat diturunkan Rasul ﷺ sampe bercucuran keringat merasa berat. Al Harits bin Hisyam pernah nanya ke Rasul ﷺ tentang gimana wahyu itu turun. Beliau ﷺ menjawab, “Terkadang datang kepadaku seperti suara gemerencing lonceng dan cara ini yang paling berat buatku, lalu terhenti sehingga aku dapat mengerti apa yang disampaikan. Dan terkadang datang malaikat menyerupai seorang laki-laki lalu berbicara kepadaku, lalu aku dapat memahami apa yang diucapkannya. (HR. Bukhari) teman-teman tau ngga? Saking beratnya, Allah pernah ngasih perumpamaan bahwa apabila saja Al-Qur’an itu turun ke gunung (yang kita tau keras, kokoh dan besar), *kita akan melihat ia itu tunduk TERPECAH BELAH karena takut sama Allah.* 😖 (QS. 59: 21). Tapi…. di sisi lain, ada juga yang mengartikan ثَقِيلًا secara kiasan, bahwa Al-Quran ini berat karena *kandungannya yang dalam dan pertanggungjawabannya besar.* Terkait ini, Imam Malik saking berhati-hatinya tuh pernah ditanya tentang 40 permasalahan. Namun 36 di antaranya beliau jawab, “Saya gak tau”. 😳 Dengan kata lain, cuma 4 pertanyaan yang berhasil dijawab. Apakah hal itu menghilangkan ‘keulamaan’ Imam Malik? Ya engga dong! Justru ‘keulamaan’ Imam Malik lah yang bikin beliau ngelakuin itu. Bahkan ketika dikatakan, “Itu adalah pertanyaan ringan dan mudah!” beliau jawab, “Tidak ada sesuatu yang ringan dalam urusan ilmu. Emang kamu denger firman Allah ﷻ ? إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا“Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat”. (QS. 73: 5) Maa syaa Allah. Lain halnya dengan banyak orang zaman sekarang yang “lebih pintar” dari imam Malik. Merasa paling tahu segalanya dan paling banyak komen, padahal mereka sendiri ga menguasai itu.🤧Liat deh! Betapa beliau menjaga agar masyarakat ga tersesatkan oleh jawabannya. Beliau bener-bener mampu mengukur diri: kapan harus ngomong dan kapan harus diem.😔 Ohya…masih terkait dengan qawlan tsaqiila lagi, sebagian lain mengartikan bahwa ini berarti *tugas yang berat* untuk menyampaikan kebenaran. Dengan kata lain, Allah kek mau bilang, “Dakwahmu tuh tiap hari *berat!!!”* Kayak Nabi Musa yang harus menyampaikan kebenaran ke Firaun. Nah itu qawlan tsaqiila banget. Oleh karena itu, beliau berdoa “Rabbis syrohlii shadrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam milisaani, yafqohuu qawlii” Kenapa berat? karena selain Firaun itu makhluk terkejam se-planet, Nabi Musa enak gaenak karena harus nyeramahin orang yang udah ngasuh, ngasih makan dan ngebesarin dia sejak kecil. 🥺 Ada keterkaitan cinta sebenarnya antar mereka. Firaun ga pernah cinta sama seseorang selain Musa (Q.S. 20: 39)

*FUN FACTS* ➖➖

Kata tsaqiila cuma ada 2 loh di Al-Qur’an: 73:5 dan 76: 27. Apa korelasi hikmahnya?Berqur’an itu berat, tilawah, tahfidz dan tadabbur secara konsisten itu beraat, istiqomah bareng quran itu berat, dakwah quran itu berat.. berpegang teguh pada nilai-nilai quran juga berat. Tapi siapa yang hidupnya, bersama qawlan tsaqiila bersabar, bersahabat, bersama-sama, terus menerus setia dengan qawlan tsaqiila *semua akan berdampak pada yauwman tsaqiila (hari yang berat).*

Allah akan memudahkan mereka yang hidup bersama dengan qawlan tsaqiila, di hari tsaqiila ➖➖➖

So.. mau qawlan tsaqiila diartiin secara literal kek.. figuratif kek, keduanya sama aja malah jadi saling melengkapi arti. Al Qur’an ini berat karena ini bukan perkataan makhluk tapi perkataan Allah!!!!! Dan tanggung jawab yang besar ini akan dibebankan ke Rasul ﷺ buat disebarin lagi. Seakan Allah bilang, “Take it public and It’s not gonna be easy! So gain the strength here! Here in your qiyaam!!”

Kenapa sih harus ngambil kekuatan di qiyaam?

Berlanjut!

Insight Surat Al Muzzammil Ayat 3-4

نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا

“(yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.”

أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا

“atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.”

Di ayat sebelumnya, Rasul ﷺ dikasih resep kekebalan hati dengan bangun sholat malam. Emang seberapa banyak sih dosisnya?

نِّصْفَهُ : separuhnya

Apabila ga bisa juga

أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا

atau kurang sedikit dari itu

Tidak bisa juga, Allah bilang

أَوْ زِدْ عَلَيْهِ atau lebih dari (seperdua) itu.

Jadi, di sini Allah ngasih pilihan. Allah paham banget sifat hamba-Nya di malam hari yang suka puleeesss banget dalam tidurnya. Entah karena lelah atau lalai. Yang bikin melting dari ayat ini tuh. Allah tidak minta waktu yang banyak dari kita buat berdiri sholat di 1/3 malam. Allah cuma minta sedikiiiiiit aja dari waktu kita untuk mengingat-Nya. Walau itu cuma beberapa menit dari seluruh waktu malam yang Allah udah karuniakan ke kita. Allah bener-bener cuma minta sedikit…. 🤧Sadar gak sih, ada kelembutan Allah disini. Betapa Allah gak mau ngeberatin hamba-Nya. Allah mudahin perintah qiyaamul lail sesuai dengan kemampuan setiap hamba, kalo kita gak mampu separuh malam, maka kata Allah 1/3-nya pun gapapa. Coba deh jujur sama diri sendiri, seberapa berat (terutama bagi yang masih muda) buat bangun dan sholat di 1/3 malam? Berat ya? Biarpun alarm udah disetel per 5 menit sekali bunyi kenceng, tetep aja rasanya susaah banget buka mata. Kalaupun bangun, itupun cuma buat matiin alarm terus tidur lagi 😓. Suatu hari seseorang bertanya pada Abdullah bin Mas’ud, “Apa yang menyebabkan kami tidak bisa mengerjakan qiyaamul lail? Beliau menjawab, Dosa-dosamu yang menyulitkan kamu.” Ya Allah.. ternyata yang seringnya bikin badan kita lengket ama kasur itu dosa-dosa kita sendiri.. 😭 ampuni kami Ya Rabb.. 🤲🏻Dari ayat ini, para ulama juga bersepakat bahwa…. kualitas tahajud tuh bukan dari seberapa banyak rakaatnya, tapi seberapa lama kita berdiri ngalahin rasa ngantuk dan ngeredam nafsu buat tidur lagi *demi memanjangkan rakaat dengan bacaan Qur’an kita.* Duh menantang banget yaaaa. High-Level of Spirituality!!! Ga kaleng-kaleng!! Emang kalo lagi tahajud, gimana sih bacaan Al-Qur’an yang bikin betah lama-lama berdiri?

وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا

“dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.”

Di sini, Allah kasih tau cara baca Al-Qur’an yang bener dalam sholat. Bukan ngebut atau ngegaaasss banget kek kaset kusut, 🙄 tapi pelan-pelan, indah, teratur, pastiin setiap hurufnya jelas & benar. Tartiil itu perpaduan dari membaca perlahan (sesuai hukum kaidahnya) dengan perenungan. Karena dengan baca tartiil, seseorang akan lebih gampang tersentuh hatinya buat memahami setiap ayat yang dibaca, jadinya bisa ngebantu lebih khusyuk juga sholatnya. Dan ini sesuai banget sama cara bacanya Rasul ﷺ. FYI! Nabi tuh bacanya ga dengan megang buku fisik kek kita. Karena beliau ﷺ baca qur’annya itu mostly di dalam sholat. Dan apabila baca, beliau ﷺ ngelakuinnya pelan-pelan seolah itu jadi surah yang paling panjang. Dibaca dengan suara yang merdu dan juga diputus di beberapa ayat. Kadang, beliau ﷺ ngulangin satu ayat berkali-kali, hanyut terbawa isi kandunganya..🥺 Beliau ﷺ berlindung pada Allah pas lagi baca ayat siksaan, bersyukur pas baca ayat tentang rahmat. Kalo ada ayat sajadah pun, beliau ﷺ bersujud. Hasan Al-Bashri meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah ngelewatin seorang lelaki yang lagi baca suatu ayat, lalu orang itu menangis. Maka Rasulullah ﷺ berkata kepadanya, “Apakah kalian belum mendengar firman Allah ﷻ : “Dan bacalah Al-Qur’an dengan tartiil” ? Inilah yang namanya tartiil!”(Diriwayatkan oleh Ibnul Mubarok dalam Az-Zuhdu). Hal ini menjadi bukti bahwa baca Al-Qur’an tuh harusnya ga buru-buru (seperti disampaikan juga di QS. 75: 16). Tapi perlahan disertai perenungan. Well, apabila bacanya tergesa-gesa karena ngejar target, gapapa sih.. tapi jadinya kita cuma depet 1 tujuan aja, yaitu pahala bacaannya. Tapi yang bacanya dengan tartiil disertai perenungan, dapat semua tujuan baca Al-Qur’an, sempurna dalam ngambil manfaat Al-Qur’an dan auto copas cara bacanya Rasul ﷺ. Cara ini lebih Allah sukai karena default-nya Al Quran diturunin seperti ini. Bayangin deh, Al Muzzammil ini kan termasuk surah awal-awal turun ya, atau dengan kata lain, saat itu tuh belum banyak surah lain yang turun, tapi Rasul ﷺ baca ayat qur’annya itu-itu aja (yang baru sedikit turun) dan diulang-ulang teruuuusss. Reciteand repeat and repeat and repeat. Beda sama kita yang sholat bisa gonta-ganti surah dan juz karena Al-Qur’an udah turun sempurna. Kamu tau?Sesungguhnya diturunkannya Al-Qur’an itu untuk diamalkan. Tapi orang-orang menjadikan, “membacanya saja” udah lebih dari cukup sebagai amalan.Sebagian orang menganggap membaca saja sudah “selesai”. Mereka mikir membaca = ngamalin Al-Qur’an. Okelah Al-Qur’an ini dibaca, tapi sejatinya, *esensi baca itu agar dipahami lalu diamalkan*.

*REFLEKSI ➖➖➖*

Pernah gak kamu ikut sholat yang bacaan imamnya itu ngebuuut banget 💨? Gimana rasanya? Nikmat ga? Coba bedain sama pas kamu sholat berjamaah dimana bacaan Al-Qur’an imamnya itu tenaaaang banget, sesekali imamnya menangis karena teringat makna ayat yang dibacanya.. Hati kita jadi ikut tersentuh kan ya? Lebih khusyuk dan berdiri lama pun gak terlalu kerasa capek. Nah sekarang coba ingat2 lagi tiap kali baca Al-Qur’an (baik dalam sholat ataupun diluar sholat).. apakah kita udah berusaha membacanya dengan perlahan disertai tadabur ayatnya? Apakah kita udah sampe derajat tartiil? Kadang ironinya, sholat Tarawih di bulan Ramadhan kan termasuk qiyaamul lail ya.. mirisnya, orang-orang malah BERBURU masjid yang sholatnya “sat-set” dan selesai paling cepet. Padahal kalo berkaca dari ayat ini, baca Al-Qur’an cepet-cepet bukan spirit of qiyaamul lail. Terkadang demi mengejar khatam, imbasnya sholat jadi tidak nikmat. Hambar. Ngebosenin dan tidak ada rasanya. Akhirnya yang didapat hanya engap 😮‍💨 karena ketergesa-gesaan ini. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, bahwa ia telah mengatakan, “Janganlah kamu membacanya dengan bacaan seperti menabur pasir, jangan pula membacanya dengan bacaan tergesa-gesa seperti membaca puisi (syair). Berhentilah pada hal-hal yang mengagumkan, dan gerakkanlah hati untuk meresapinya, dan janganlah tujuan seseorang dari kamu hanyalah akhir surah saja.”Baca Al-Qur’an itu harusnya nambah iman. Gimana caranya? Ya dengan tartiil ini. Baca pelan-pelan, dialunkan/diperindah agar menikmati, baca terjemahannya, tafsirnya dan direnungin. Jangan ngabisin waktu liatin story, atau baca komentar-komentar ga penting, atau balesin semua pesan DM atau grup WA yang isinya main-main. Sehingga baca Al-Qur’an jadinya ga menarik. Ga ada waktu. Gaada ketertarikan. So, luangin waktu kita buat yang baik-baik aja. Kamu tau?Perbedaan yang signifikan antara kita dan Rasul ﷺ adalah: Kapanpun Rasul ﷺ lagi cape hati, di-bully, butuh penguatan, he found comfort in the qur’an. 🥺 Tapi, for most of us now, we don’t find comfort in the qur’an. 💔 We find pressure. 😖________Ohya selain qiyaam ini buat penguatan hati, Allah ngasih tau bahwa ada sesuatu yang BERAT yang akan turun pada beliau ﷺ. HAAAAAA?? Apa itu? Insiden kah?Musibah kah? Kita temukan jawabannya di ayat berikutnya!

Insight Surat Al Muzzammil Ayat – 2

Kenapa Allah memanggil Rasulullah  malam-malam?

قُمِ الَّيْلَ

“Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari,

اِلَّا قَلِيْلً

“kecuali sebagian kecil..

Apabila merujuk pada arti di atas, stand most of the night (hampir sepenuh malam). الَّيْلَ disini pake alif lam, jadi literally malam yang panjang. Apabila memakai waktu Indonesia yang waktu malamnya 12 jam, kurang lebih berdirinya 8 jam atau 2/3-nya! Bisa dibayangin ya, Rasulullah  disuruh bangun 8 jam cuma buat shalat. Saat itu, shalat tahajud termasuk yang fardhu (wajib) bagi Rasulullah  , karena ada kata قُمِ (yang artinya perintah: bangunlah). Dan surat ini turun sebelum peristiwa Isra Mi’raj. Jadi sebenarnya, ada shalat juga sebelum shalat 5 waktu. Buat Rasulullah  yang lagi capek-capeknya menghadapi kafir quraisy, Allah beritahu bahwa shalat malam itu merupakan cara healing terbaik.

Refleksi buat saya disini adalah: Rasulullah  adalah orang yang Allah jaga dari dosa, sudah dijamin masuk surga dan surganya juga paling tinggi, paling dekat juga dengan Allah. Namun, Rasulullah  sedang enak-enaknya tidur, disuruh Allah bangun malam! Lah saya. Surga belum jelas, amalan masih berantakan, lalu kepingin masuk surga tanpa hisab? dengan stay di semua comfort zone ini? Saya harus banyak muhasabah. Allah bilang di surat Adz Dzaariyat ayat 17:

كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ

“Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam”.

Dan di As Sajdah ayat 16:

تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap..”

Merujuk pada ayat di atas, orang-orang yang dekat dengan Allah itu sedikit tidurnya (karena ibadah, bukan dikit-dikit ketiduran 🙂

Setiap kita punya hari-hari yang tidak mudah. Mąką, qiyamul lail adalah waktu yang pas untuk kita men-charge iman dan ruh kita.

Di ayat ini, Allah bilang “Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil..”. Seberapa banyak sih dosisnya?

Berlanjut.

Insight Surat Al Muzzammil Ayat – 1

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ

“Hai orang yang berselimut (Muhammad)”.

Pada saat surat ini turun, Rasul  sudah berdakwah secara terbuka. Tekanan dari kafir Quraisy semakin menguat. Bahkan pamannya sendiri, Abu Lahab, mendesak 2 anaknya untuk menceraikan 2 Anak Rasul  . Rasul  merasakan tekanan mental, yaitu dikucilkan secara sosial.

Diriwayatkan oleh Al Bazaar dan At Thabrani dari Jabir: “Para tokoh Quraisy berkumpul. Di antara mereka berkata, “Namailah orang ini (Nabi Muhammad  ) dengan nama yang membuat orang-orang menjauhkan dirinya”. Seorang berkata “Dukun”, yang lain bilang, “Dia bukanlah dukun”, kemudian seseorang berkata, “Orang gila”. Yang lain menyangkal, “Dia bukan orang gila”. Ada lagi yang berkata, “penyikhir”, yang lain menyahut, “Dia bukan tukang sihir!”Orang-orang musyrik sendiri tidak kompak.

Ucapan itu didengar oleh Rasulullah  . Saat tidur, beliau   menyelimuti dirinya dengan kain. Kemudian, malaikat Jibril datang membawa wahyu “Yaa ayyuhal muzammil” dan “Yaa ayyuhal muddatsir”.

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ

“Hai orang yang berselimut (Muhammad)!”

Ayat ini turun saat Rasul  sedang berselimut. Oh iya, ada 2 panggilan “Orang yang berselimut” di dalam Al Qur’an, yaitu Al Muzzammil dan Al Muddatstir. Artinya ada sedikit perbedaan di sifat dan cara pakainya. Al Muddatstir (surat ke-74), artinya Covered Up. Seseorang yang ditutupi sesuatu di atasnya (misalnya dengan kain atau selimut), karena kedinginan, ketakutan, panik, dsb. Kalan Al Muzzammil, artınya Wrapped Up. Seseorang yang selimutnya membalut/melekat/melilit sehingga mengindikasikan kenyamanan. Ada ketenangan yang lebih di kata Muzzammil dibandingkan dengan Muddatstir.

Kenapa Rasul  tidak dipanggil dengan nama saja? Kenapa harus orang yang berselimut? Hal ini dikarenakan:

  1. Bentuk kelembutan pada siapa yang dipanggil. Sudan menjadi kebiasaan orang Arab, apabila mau melembutkan teguran, mereka memanggil memakai sebutan yang berasal dari keadaannya. Di surat Al Muzammil ini Allah menegur Rasul   dengan cara yang halus. Bukan “Eeeeh Muhammad! Bangun!! Bangun!!. Bukan superit itu, tetapi selalu dengan panggilan halus, penuh kasih sayang.
  2. Untuk menyadarkan Resul   yang sedang tidur malam, buat quality time dengan Allah lewat tahajud.
  3. Untuk menguatkan Rasul  yang mempunyai persoalan dan amanah yang berat.

Lalu, untuk apa Allah memanggil Rasul  malam-malam?

Berlanjut!

Sumber: kelas Ngafal Ngefeel edisi Ramadan 2024

Tadabbur Surat Al Ikhlas

Tulisan ini saya buat dalam rangka mengikuti kegiatan tadabbur bersama teman-teman di thequranjournal.id.

Dalam hadits Al Imam Al Baihaqi dan dihasankan oleh Al Imam Ibnu Hajar dari Abdullah bin Abbas: Orang-orang yahudi datang ke Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Di antara mereka ada Ka’ab ibnu Asyrof, Huyay bin Akhtab. Mereka berkata pada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, “Ya Muhammad, gambarkan pada kami seperti apa Rabb-mu yang telah mengutusmu?” Maka, turunlah firman Allah yang kita kenal dengan surat Al-Ikhlas. Allah menjelaskan di dalam surat ini siapa diri-Nya. Surat yang sangat istimewa dan luar biasa.

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4 

(yang artinya) :

  1. Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
  2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
  3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
  4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.

Dalam suatu riwayat ada seorang yang membaca surat Al Ikhlas, kemudian saudaranya mengulang-ulang terus surat tersebut. Lalu orang pertama mendengar saydaranya yang mengulang-ngulang membaca surat Al Ikhlas, lalu orang yang mendengar tersebut datang kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Dan orang ini menyampaikan perihal saudaranya yang mengulang-ngulang bacaan tersebut dan cara orang ini menyampaikan itu sedikit meremehkan karena pengulangan saudaranya. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berkata: “Demi Allah yang diriku berada dalam genggamannya, sesungguhnya surat Al Ikhlas nilainya seperti 1/3 Al Qur’an”.

Dalam riwayat lain, Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah berkata dalam riwayat lain, “Apakah kalian kesulitan, tidak mampu membaca 1/3 Al-Qur’an di suatu malam?” Orang yang hadir pada saat itu balik bertanya pada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, “Siapa orang di antara kita yang mampu ya Rasulullah?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: ” Surat Al Ikhlas itu 1/3 Al Qur’an”. (HR. Bukhari)

Surat Al Ikhlas 1/3 Al Qur’an dan surat Al Kafirun 1/4 Al Qur’an.

Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang membaca Al Ikhlas 1 surat full sebanyak 10 kali, maka Allah akan bangunkan untuknya istana di surga”. (HR. Imam Ahmad)

Ayat-1, قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ.

قُلْ, kenapa kul? karena mereka bertanya.

هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ, Dia-lah Allah Yang Esa. Ulama mengatakan, Allah tidak ada tandingannya, tidak ada yang serupa dengan-Nya. Tidak butuh asisten. Adanya malaikat bukan karena kebutuhan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dan tidak ada yang serupa dengan-Nya. Allah Yang Esa dalam Rububiyah-nya, Uluhiyah-Nya, dan dalam Asma wa Sifat-Nya. Tidak ada Yang Maha Pengasih dan Penyayang kecuali Allah. Tidak ada Yang Maha Berkuasa kecuali Allah. Itulah Keesaan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Di dalam Rububiyah-Nya: Tidak ada Yang Maha Menciptakan kecuali Allah. Tidak ada Yang Mencipta kecuali Allah. Tidak ada Yang Mengurus alam semesta ini selain Allah. Tidak ada Yang Menghidupi, Yang Maha Menghidupkan dan Mematikan kecuali Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Rububiyah: apa yang Allah ciptakan, apa yang Allah lakukan tidak ada yang bisa kecuali hanya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Allah pun Esa dalam Uluhiyah-Nya, yaitu tidak ada yang berhak disembah dan diibadahi kecuali hanya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى karena Ia-lah yang hanya sempurna.

Ayat-2, اللَّهُ الصَّمَدُ, maksudnya adalah Zat yang seluruh makhluk akan kembali kepada-Nya, mengadukan masalah-masalahnya, butuh kepada-Nya, dan di waktu yang sama Allah tidak butuh siapapun. Allah adalah Penguasa yang Penguasaan-Nya sempurna. Pemimpin yang Kepemimpinan-Nya sempurna. Dan Yang Maha Mulia dengan Kemuliaan-Nya sempurna. Dan Yang Maha Agung dengan Keagungan-Nya yang Sempurna. Dan Yang Berilmu dan Ilmu Yang Sempurna. dan Yang Maha Bijak dengan Kebijaksanaan-Nya yang Sempurna. Tidak ada yang bisa menandingi Allah, maka tidak heran seluruh makhluk akan kembali pada-Nya.

Apabila seorang hamba ada kesempatan untuk berdzikir kepada Allah namun tidak dia manfaatkan, misalnya seseorang mau naik pesawat, dia ada kesempatan untuk membaca doa naik kendaraan namun dia tidak lakukan. Dan di saat dia sedang menikmati hiburan-hiburan duniawi, tiba-tiba terjadi turbulensi yang sangat hebat dan sang pilot minta maaf karena tidak bisa mengendalikan pesawat tersebut. Apa yang terjadi pada penumpang tersebut dan seluruh penumpang? Dia akan kembali kepada Allah. Adakah yang kembali pada makhluk?

الصَّمَدُ, dia akan kembali kepada Allah. Kalau tidak dalam kondisi lapang, dia akan kembali pada kondisi darurat.

Ada seorang badui bernama husain, Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bertanya kepadanya, hai husain berapa sesembahanmu itu ya husain. Husain menjawab 7, yaitu 6 di bumi dan 1 di langit (maksudnya si husain itu Allah). Maka, Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bertanya kalau engkau lagi susah, maka yang mana yang akan engkau tuju? Dengan mantab husain menjawab yang ada di atas langit. Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bilang maka menyembahlah kepada Yang Ada Di Atas Langit dan tinggalkanlah yang ada di bumi. Maka husain masuk islam. Allah tidak butuh kita, kita yang butuh Allah. Maka kembalillah kepada Allah.

Semua masalah dalam hidup (di PHK, ada masalah rumah tangga, masalah dengan orang lain, bangkrut, dll) seperti surat kepada kita yang isinya engkau punya Rabb, kembalilah kepada-Nya. Allah sayang pada Anda. Allah bilang “Sesungguhnya Aku dekat”. Kalau demikian kata para ulama, kenapa tunggu darurat dulu baru kembali pada Allah. Kembalillah kepada Allah pada saat lapang, maka Allah akan ingat saat dia susah. Anda punya Rabb yang selalu menerima Anda.

Ayat-4, وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ.

Hidup kita berantakan karena kita tidak mengenal Allah, tidak mau belajar tentang Allah, menandingi Allah dengan makhluk.

Dari ayat 1-4 tidak ada berbicara tentang makhluk, isinya tentang Allah, Allah, Allah, Allah. Rabb kita sempurna, ga ada tandingannya.

Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menunjukkan sebuah imam dalam sebuah shalat. Ada hal yang aneh, yaitu kl dia shalat dia membaca Al Fatihah, sebuah surat dan ditutup dengan surat Al Ikhlas dalam setiap rakaatnya. Pada bingung, lalu para sahabat mengadukan kepada Rasulullah, dan Rasulullah bilang tanya kepadanya kenapa dia seperti itu? Aku baca surat ini karena di surat ini ada sifat-sifat Allah dan aku senang membaca sifat-sifat Allah. Lalu Rasulullah bilang: “Sampaikan kepadanya bahwa Allah sayang kepadanya”. (HR. Bukhari)

Lalu di riwayat lain, ada seorang anshor yang menjadi imam di masjid quba. Setiap dia menjadi imam, pada setiap rakaatnya dia membaca Al Fatihah, Al Ikhlas, dan surat yang lain. Masyarakatnya bingung dan bertanya pada Rasulullah. Kata orang ini saya tidak mau meninggalkan surat ini. Kalau kalian ga suka aku jadi imam, maka aku serahkan kepada yang lain. Lalu Rasulullah datang, masyarakat mengadukan. Rasulullah bilang apa yang menyebabkan engkau membaca seperti ini? Katanya karena aku cinta pada Allah. Rasulullah bilang cintamu pada surat Al Ikhlas membuat Allah memasukkanmu ke dalam surga.

Demikianlah tadabbur surat AL Ikhlas ini, semoga bermanfaat.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته